
Walaupun kedua
orangtua saya memiliki wawasan keislaman yang luas akan tetapi keduanya
meyakini kemurnian ajaran Syiah,
mereka yakin bahwa AlQuran telah dirubah oleh Kaum Sunny,dan keluarga besar saya sangat membenci para sahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
mereka yakin bahwa AlQuran telah dirubah oleh Kaum Sunny,dan keluarga besar saya sangat membenci para sahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
Setelah
dewasa,sayapun menikah dengan seorang pemuda Syiah berasal dari keluarga
Syiah juga dimana ketekunan menjalankan ajaran Syiahnya sama seperti
keluargaku..dari pernikahan ini,saya melahirkan tiga orang anak
Suatu hari…saya
berjumpa dengan salah seorang ibu rumah tangga yang menikah dengan
seorang pemuda Arab Saudi,namanya Ummu Yusuf…singkat cerita,kamipun
saling berkenalan dan berdialog tentang masalah “istighatsah kepada
selain Allah dan masalah ziarah kubur”…Dalam dialog tersebut,saya
mendapatkan darinya sebuah ucapan indah yang sempat merasuki lubuk
hatiku…Ia mengatakan kepadaku ‘janganlah engkau berdoa kepada Ali,tapi berdoalah kepada Tuhan Ali,Allah sebab Dia lebih dekat kepadamu dari urat lehermu’.
Saat itu…saya
teringat akan sebuah hadis yang terdapat dalam sebuah kitab…sebuah hadis
yang disandarkan kepada Qunbur,Maula Ali radhiyallahu’anhu –secara
dusta-, hadisnya berbunyi “Suatu saat,Qunbur mendatangi tempat Ali
dan berkata : ‘Wahai Pelayan,dimanakah Amirul mukminin Ali berada ?’,
Pelayan wanita tersebutpun menjawab : ‘Diamlah wahai Qunbur,sesungguhnya
Ali tengah berada diatas menara yang sangat tinggi (diatas
langit),sedang membagi-bagikan rezeki,dan menciptakan janin yang ada
dalam setiap rahim…”
Hadis ini juga
mengingatkanku akan sebuah peristiwa ketika saya pergi keseorang ulama
terpandang Syiah untuk menanyakan hadis ini,iapun hanya berkata : “Kamu
hanya wajib untuk meyakini kebenaran isi hadis ini,tanpa harus bertanya
lagi,karena penafsiran hadis ini khusus diperuntukkan bagi orang yang
telah mumpuni keilmuannya.Mungkin saya akan menjwab pertanyaanmu
ini,namun tunggulah sampai umurmu mencapai empat puluh tahun agar engkau
paham maknanya.Kembalikanlah kitab itu kedalam tempatnya dan jangan
lagi bertanya”.
Kejadian ini masih
begitu jelas teringat dalam benakku…lalu saya membandingkannya dengan
ucapan Ummu Yusuf yang barusan berdialog denganku…namun jiwaku tetap
memberontak dan berkata : “Kalau begitu ucapan Ummu Yusuf tadi adalah pemikiran Wahhaby yang sangat menakutkan”…anehnya
saya mulai bersemangat untuk mencari kebenaran tentang Ali demi
menyelamatkan diriku dari was-was yang mulai merasuki
hatiku…Namun,kadang hatiku terasa aneh,sebab jiwaku sekan merasa bahwa
ucapan Ummu Yusuf ada benarnya..namun hatiku kembali berontak karena
jika meyakini kebenaran ucapannya,maka berarti saya telah membenarkan
aqidah Wahhabiyah (Ahli Sunnah) yang begitu sangat dilaknat dan dibenci
oleh Kaum Syiah.
Beberapa waktu
kemudian…saya berjumpa lagi dengan Ummu Yusuf…namun kali ini ia
menghadiahkanku beberapa buku,tulisan Syaikh Ibnu baz,Syaikh
Ibnul’Utsaimin dan beberapa ceramah Syaikh Abdullah bin Jibrin..semuanya
membahas seputar masalah aqidah.
Ketika mengambilnya…sayapun mulai membacanya…setiap pembahasan
dalam kitab tersebut saya teliti dan pertimbangkan baik-baik,namun
ternyata pembahasan tersebut diterima oleh logikaku dengan sangat
mudah…setiap membuka halaman baru sayapun merasa semakin dekat dengan
aqidah salaf,dan menjauh dari Sekte Syiah Ja’fary Imamiyah..sayapun
mulai merasa tenang … namun masih ada beberapa masalah yang masih
mengganjal dalam benakku…seperti perselisihan para sahabat,,hak Ali
sebagai Khalifah pertama,,kezaliman para sahabat terhadap Ahli
bait,,sebab semua ini adalah keyakinan Syiah yang telah mendarah daging
dalam diriku,dan saya tidak tahu bagaimana harus mengusir
keyakinan-keyakinan ini dari dalam diriku…sebab itu,dirikupun terasa
berada dalam pergolakan aqidah dimana disebagian besar waktuku selalu
memikirkannya…
Masuknya diriku
kedalam pengaruh aqidahAhli Sunnah semakin menjauh…saya lalu berusaha
untuk kembali ke madzhab asliku ‘syiah’,namun hatiku tidak lagi
menginginkannya,sebab saya telah yakin seyakin-yakinnya bahwa madzhab
syiah hanyalah sebuah madzhab yang sesat…Lalu saya memberitahu suamiku
akan hal tersebut,tetapi ia seakan tidak serius mempermasalahkannya..dan
anehnya,ia tetap mengizinkanku untuk mengganti cara shalatku sesuai
shalatnya Ahli Sunnah.Sayapun mulai bersedekap,dan tidak lagi meluruskan
tanganku ketika berdiri dalam shalat sebagaimana madzhab syiah,,saya
juga tidak lagi mengusap kedua kakiku ketika wudhu,karena madzhab Ahli
Sunnah adalah membasuhnya..dalam kondisi yang seperti ini,suamiku selalu
memperhatikanku,bahkan kadang mentertawakanku…sehingga ketika ia
benar-benar tahu bahwa aku serius,iapun hanya bisa membiarkanku..akan
tetapi ia sama sekali belum paham tentang pemikiran dan aqidah
sunny…sebab kondisi Ahli Sunnah di Irak sangat berbeda dengan kondisi
seorang sunny salafy yang hakiki…
Beberpa waktu kemudian…saya berkenalan dengan seorang syaikh,dan saya selalu bertanya kepadanya tentang urusan agama melalui Mesanger…beliaupun dengan sabar menjelaskan semua pertanyaanku,dan bersungguh-sungguh mengirimkanku beberapa maklumat…dan syaikh inilah yang juga memiliki pengaruh besar dalam perjalanan hidupku…semoga Allah merahmatinya,ia telah tewas ditangan tentara Amerika,semoga Allah melaknat mereka…Akhir dari nasehat yang beliau sampaikan kepadaku adalah agar saya mendakwahi suamiku kepada kebenaran ahli Sunnah,dan jika ia tidak mau,maka ia mewasiatkan agar saya wajib memisahkan diri darinya..karena ia yang bermadzhab syiah imamiyah adalah seorang musyrik…wasiat ini,beliau sampaikan pada waktu malam,dan pada keesokan harinya ia telah tewas sebagai syahid,insya Allah.
Singkat waktu…sayapun menerima wasiatnya,,mendakwahi suamiku untuk masuk kedalam Ahli Sunnah namun ia menolak,,sehingga sayapun memisahkan diri darinya,tetapi problem terbesar adalah kami memiliki tiga orang anak…jadi.anak-anak kami sepekan bersama dengannya,dan sepekan bersama denganku…dan ia sama sekali tidak mengizinkanku untuk tinggal bersama anak-anakku setiap hari sebab ia khawatir mereka terpengaruh dengan pemikiranku yang sesat –menurut anggapannya dan anggapan madzhab Syiah-.
Beberpa waktu kemudian…saya berkenalan dengan seorang syaikh,dan saya selalu bertanya kepadanya tentang urusan agama melalui Mesanger…beliaupun dengan sabar menjelaskan semua pertanyaanku,dan bersungguh-sungguh mengirimkanku beberapa maklumat…dan syaikh inilah yang juga memiliki pengaruh besar dalam perjalanan hidupku…semoga Allah merahmatinya,ia telah tewas ditangan tentara Amerika,semoga Allah melaknat mereka…Akhir dari nasehat yang beliau sampaikan kepadaku adalah agar saya mendakwahi suamiku kepada kebenaran ahli Sunnah,dan jika ia tidak mau,maka ia mewasiatkan agar saya wajib memisahkan diri darinya..karena ia yang bermadzhab syiah imamiyah adalah seorang musyrik…wasiat ini,beliau sampaikan pada waktu malam,dan pada keesokan harinya ia telah tewas sebagai syahid,insya Allah.
Singkat waktu…sayapun menerima wasiatnya,,mendakwahi suamiku untuk masuk kedalam Ahli Sunnah namun ia menolak,,sehingga sayapun memisahkan diri darinya,tetapi problem terbesar adalah kami memiliki tiga orang anak…jadi.anak-anak kami sepekan bersama dengannya,dan sepekan bersama denganku…dan ia sama sekali tidak mengizinkanku untuk tinggal bersama anak-anakku setiap hari sebab ia khawatir mereka terpengaruh dengan pemikiranku yang sesat –menurut anggapannya dan anggapan madzhab Syiah-.
Mengetahui semua
ini,keluargakupun berusaha untuk mengembalikanku ke madzhab Syiah dengan
berbagai cara, namun tidak berhasil,,sehingga ayahkupun sangat marah
dan mengusirku dari rumah dan dari kehidupan mereka…hanya ibuku yang
sesekali menziarahiku secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan
ayahku..
Dalam keadaan
terboikot seperti ini,,,saya pergi menemui Komite Ulama Muslimin untuk
memohon kepada mereka agar melindungi diriku…saya khawatir Syiah dan
Para pembunuh bayaran mereka akan membunuhku…saya tidak bisa tidur
kecuali sedikit..Problem lainnya adalah saya bekerja di sebuah yayasan
liberal…saat itu saya ingin pindah kerja agar terbebas dari pengaruh
Sekte Liberal..sebab mereka berpaham atheis,..menghina hijabku…mereka
berkata : ‘Allah tidak ada,tidak ada yang namanya Nabi Muhammad’, Mereka
berusaha menyakitiku dengan berbagai cara.
Sayapun kemudian
diterima oleh para anggota Haiah (Komite) tersebut,,saya menjelaskan
kepada mereka bahwa saya adalah bagian dari kalian,Ahli Sunnah..maka
janganlah kalian membiarkanku terjerumus kedalam Sekte Liberal maupun
kembali ke Sekte Syiah…dan bahwa sekarang saya adalah seorang sunny dan
sama sekali tidak memilki hak dan kedudukan apa-apa diantara mereka..
merekapun berjanji akan melindung…
Setelah itu…mulailah kehidupanku terboikot
dari orang-orang disekekelilingku…namun syukurlah saya masih bisa
bergaul lewat alam lain yaitu internet…saat itu,bagaimanapun juga alam
internet lebih baik bagiku daripada alam manusia.
Namun,saya seorang yang berprofesi sebagai penulis surat kabar,tentu ada yang tahu tentangku…sehingga kadang tidak jarang diperhadapkan pada percobaan pembunuhan dari sindikat pembunuh bayaran Syiah,bahkan akhir-akhir ini,saya hampir saja terbunuh ketika berusaha melarikan diri dari balkon apartemenku…sebab saya terjatuh dari atas bangunan ketika melarikan diri dari para pembunuh bayaran tersebut.Tidak sampai disitu…ketika melihatku terjatuh,mereka lalu menyebarkan desas-desus bahwa sebab musabab terjatuhnya diriku adalah karena saya mengidap penyakit stress yang mendorongku untuk melakukan bunuh diri..namun alhamdulillah…sekarang saya sementara terus berobat dan hampir sembuh.
Namun,saya seorang yang berprofesi sebagai penulis surat kabar,tentu ada yang tahu tentangku…sehingga kadang tidak jarang diperhadapkan pada percobaan pembunuhan dari sindikat pembunuh bayaran Syiah,bahkan akhir-akhir ini,saya hampir saja terbunuh ketika berusaha melarikan diri dari balkon apartemenku…sebab saya terjatuh dari atas bangunan ketika melarikan diri dari para pembunuh bayaran tersebut.Tidak sampai disitu…ketika melihatku terjatuh,mereka lalu menyebarkan desas-desus bahwa sebab musabab terjatuhnya diriku adalah karena saya mengidap penyakit stress yang mendorongku untuk melakukan bunuh diri..namun alhamdulillah…sekarang saya sementara terus berobat dan hampir sembuh.
Kejadian tersebut ternyata membawa hikamah tersendiri,dimana saya kemudian bisa mempengaruhi ibuku agar tetap bersamaku,dan sekarang ia sangat mendengar kata-kataku,,saya sangat mengharap Allah memberikan beliau hidayah…demikian pula,ayah dari anak-anakku yang sekarang mulai menetap denganku dan mendengar semua kata-kataku,saya juga berharap ia bisa mendapatkan hidayah dan taufiq..sebab kini ia berusaha untuk kembali berkumpul denganku dan secara umum telah paham akan sesatnya keyakinan Syiah Imamiyah…Saya memohon kepada Allah ta’ala agar bisa mendidik dan membina anak-anakku diatas aqidah yang benar,jauh dari keyakinan bid’ah dan syirik Syiah yang saya telah tumbuh dan terdidik diatasnya sehingga hampir-hampir saja saya menjadi orang yang binasa kalau tidak diselamatkan oleh Tuhanku yang memberiku rahmat hidayah,memperlihatkanku kebenaran serta memberiku taufiq untuk mengikutinya.
sumber : darul-anshar.com
Sumber : Kisah Wanita Syiah Yang Bertaubat | Wahdah Islamiyah http://wahdah.or.id/kisah-wanita-syiah-yang-bertaubat/#ixzz2yHuNJkKG
0 komentar:
Posting Komentar